BERDASAR HADITS DIBAWAH INI
SHALAT MALAM ITU DUA, DUA RAKA’AT
HADITS NO. 1
وَعَنِ بْنِ عُمَرَ رَضِىَ الَلَّهُ عَنْهُمَا اَنَّ نَّبِىَّ صَلَّىالَّلهُ عَليْهِ وَسَلمَ قَالَ صََلاَ ةُ الَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَاِ ذَا خِفْتَ صُّبْحَ فَاَوْ تِرْ بِوَا حِدَةٍ٠ مُتَّفَقْ عَلَيْهِ ٠
Artinya: Ibnu Umar r.a berkata: “ Bersabda Nabi SAW: Sembahyang malam itu dua-dua
raka’at, maka apabila kuatir kedahuluan subuh, berwitirlah dengan satu raka’at. (Buchary, Muslim)
HADITS NO. 2
وَ عَنْهُ قَالَ كَا نَ انَّبِيُ صَلَّىالَّلهُ عَليْهِ وَسَلمَ يُصَلِّى مِنَ الَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَيُو تِرُ بِرَكْعَتٍ ٠ مُتَّفَقْ عَلَيْهِ ٠
Artinya: Dan dari Ibnu Umar r.a berkata: “Adalah Nabi SAW sembahyang malam dua
dua raka’at dan sembahyang witir satu raka’at. (Buchary, Muslim)
MENGENAI BASMALAH
BERDASARKAN KITAB FIQIH 5 MAZHAB
HANAFI dan MALIKI:
“Basmalah bukan bagiandari surat Al-Qur’an.”
SYAFI’I:
“Basmalah adalah bagian dari surat yang tidak boleh ditinggalkan.”
HAMBALI:
“Basmalah bagian dari surat , membacanya pelan-pelan.”
IMAMIYAH:
“Basmalah adalah bagiandari surat ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar